Sabtu, 09 Oktober 2010

Kisah Biola dan Segala Sesuatu Yang Tak Dapat Diubah


Niccolo Paganini, seorang pemain biola yang terkenal di abad 19, memainkan konser untuk para pemujanya yang memenuhi ruangan. Dia bermain biola dengan diiringi orkestra penuh.

Tiba-tiba salah satu senar biolanya putus. Keringat dingin mulai membasahi dahinya tapi dia meneruskan memainkan lagunya. Kejadian yang sangat mengejutkan senar biolanya yang lain pun putus satu persatu hanya meninggalkan satu senar, tetapi dia tetap main. Ketika para penonton melihat dia hanya memiliki satu senar dan tetap bermain, mereka berdiri dan berteriak, “Hebat, hebat.”

Setelah tepuk tangan riuh memujanya, Paganini menyuruh mereka untuk duduk. Mereka menyadari tidak mungkin dia dapat bermain dengan satu senar. Paganini memberi hormat pada para penonton dan memberi isyarat pada dirigen orkestra untuk meneruskan bagian akhir dari lagunya itu. Dengan mata berbinar dia berteriak, “Peganini dengan satu senar.” Dia menaruh biolanya di dagunya dan memulai memainkan bagian akhir dari lagunya tersebut dengan indahnya. Penonton sangat terkejut dan kagum pada kejadian ini.

MAKNA: Hidup kita dipenuhi oleh persoalan, kekuatiran, kekecewaan dan semua hal yang tidak baik. Secara jujur, kita seringkali mencurahkan terlalu banyak waktu mengkonsentrasikan pada senar kita yang putus dan segala sesuatu yang kita tidak dapat ubah.

Apakah anda masih memikirkan senar-senar Anda yang putus dalam hidup Anda? Apakah senar terakhir nadanya tidak indah lagi? Jika demikian, saya ingin menganjurkan jangan melihat ke belakang, majulah terus, mainkan senar satu-satunya itu. Mungkinkanlah itu dengan indahnya. Tuhan akan menolong Anda.

Posted by diosdias under Kisah Inspiratif

1001 Burung Kertas


Reo dan July adalah sepasang kekasih yang serasi walaupun keduanya berasal dari keluarga yang jauh berbeda latar belakangnya. Keluarga July berasal dari keluarga kaya raya dan serba berkecukupan, sedangkan keluarga Reo hanyalah keluarga seorang petani miskin yang menggantungkan kehidupannya pada tanah sewaan.

Dalam kehidupan mereka berdua, Reo sangat mencintai July. Reo telah melipat 1000 buah burung kertas untuk July dan July kemudian menggantungkan burung-burung kertas tersebut pada kamarnya. Dalam tiap burung kertas tersebut Reo telah menuliskan harapannya kepada July. Banyak sekali harapan yang telah Reo ungkapkan kepada July. Semoga kita selalu saling mengasihi satu sama lain, Semoga Tuhan melindungi July dari bahaya, Semoga kita mendapatkan kehidupan yang bahagia,dsb. Semua harapan itu telah disimbolkan dalam burung kertas yang diberikan kepada July.

Suatu hari Reo melipat burung kertasnya yang ke 1001. Burung itu dilipat dengan kertas transparan sehingga kelihatan sangat berbeda dengan burung-burung kertas yang lain. Ketika memberikan burung kertas ini, Reo berkata kepada July: July, ini burung kertasku yang ke 1001. Dalam burung kertas ini aku mengharapkan adanya kejujuran dan keterbukaan antara aku dan kamu. Aku akan segera melamarmu dan kita akan segera menikah. Semoga kita dapat mencintai sampai kita menjadi kakek nenek dan sampai Tuhan memanggil kita berdua !

Saat mendengar Reo berkata demikian, menangislah July. Ia berkata kepada Reo : Reo, senang sekali aku mendengar semua itu, tetapi aku sekarang telah memutuskan untuk tidak menikah denganmu karena aku butuh uang dan kekayaan seperti kata orang tuaku! Saat mendengar itu Reo pun bak disambar geledek. Ia kemudian mulai marah kepada July. Ia mengatai July matre, orang tak berperasaan, kejam, dan sebagainya. Akhirnya Reo meninggalkan July menangis seorang diri.

Reo mulai terbakar semangatnya. Ia pun bertekad dalam dirinya bahwa ia harus sukses dan hidup berhasil. Sikap July dijadikannya cambuk untuk maju dan maju. Dalam Sebulan usaha Reo menunjukkan hasilnya. Ia diangkat menjadi kepala cabang di mana ia bekerja dan dalam setahun ia telah diangkat menjadi manajer sebuah perusahaan yang bonafide dan tak lama kemudian ia mempunyai 50% saham dari perusahaan itu. Sekarang tak seorangpun tak kenal Reo, ia adalah bintang kesuksesan.

Suatu hari Reo pun berkeliling kota dengan mobil barunya. Tiba-tiba dilihatnya sepasang suami-istri tua tengah berjalan di dalam derasnya hujan. Suami istri itu kelihatan lusuh dan tidak terawat. Reo pun penasaran dan mendekati suami istri itu dengan mobilnya dan ia mendapati bahwa suami istri itu adalah orang tua July. Reo mulai berpikir untuk memberi pelajaran kepada kedua orang itu, tetapi hati nuraninya melarangnya sangat kuat. Reo membatalkan niatnya dan ia membuntuti kemana perginya orang tua July.

Reo sangat terkejut ketika didapati orang tua July memasuki sebuah makam yang dipenuhi dengan burung kertas. Ia pun semakin terkejut ketika ia mendapati foto July dalam makam itu. Reo pun bergegas turun dari mobilnya dan berlari ke arah makam July untuk menemui orang tua July.

Orang tua July pun berkata kepada Reo :Reo, sekarang kami jatuh miskin. Harta kami habis untuk biaya pengobatan July yang terkena kanker rahim ganas. July menitipkan sebuah surat kepada kami untuk diberikan kepadamu jika kami bertemu denganmu. Orang tua July menyerahkan sepucuk surat kumal kepada Reo.

Reo membaca surat itu. Reo, maafkan aku. Aku terpaksa membohongimu. Aku terkena kanker rahim ganas yang tak mungkin disembuhkan. Aku tak mungkin mengatakan hal ini saat itu, karena jika itu aku lakukan, aku akan membuatmu jatuh dalam kehidupan sentimentil yang penuh keputusasaan yang akan membawa hidupmu pada kehancuran. Aku tahu semua tabiatmu Reo, karena itu aku lakukan ini. Aku mencintaimu Reo…………………………..

July Setelah membaca surat itu, menangislah Reo. Ia telah berprasangka terhadap July begitu kejamnya. Ia pun mulai merasakan betapa hati July teriris-iris ketika ia mencemoohnya, mengatainya matre, kejam dan tak berperasaan. Ia merasakan betapa July kesepian seorang diri dalam kesakitannya hingga maut menjemputnya, betapa July mengharapkan kehadirannya di saat-saat penuh penderitaan itu. Tetapi ia lebih memilih untuk menganggap July sebagai orang matre tak berperasan.July telah berkorban untuknya agar ia tidak jatuh dalam keputusasaan dan kehancuran.

Cinta bukanlah sebuah pelukan atau ciuman tetapi cinta adalah pengorbanan untuk orang yang sangat berarti bagi kita

Posted by diosdias under Kisah Inspiratif

Cawan Dan Kopi


Sekelompok alumni sebuah perguruan tinggi terkemuka, yang telah mencapai
kedudukan atau keberhasilan karir yang baik, bersilaturahim di rumah dosen
pembimbing mereka dahulu, seorang profesor yang bersahaja. Mereka sangat
terlena dengan perbincangan yang akrab dengan beragam topik.

Sampailah mereka ke dalam perbincangan topik ’stress’. Sindrom tekanan
hidup yang mereka alami, dike luhkan berulang-ulang. Beberapa diantaranya,
saling menguatkan keluhan itu, sehingga menambah kekecewaan dan rasa pesimis. Melihat perbincangan yang tidak sehat itu, sang professor tersenyum simpul dan meminta izin sebentar untuk ke dapur.

Sang professor bergabung kembali ke dalam ruangan dengan membawa nampan
berisi beberapa jenis cangkir dan gelas serta sebuah teko berisi kopi hangat. Hal yang sangat tidak lazim adalah dibawanya cangkir dan gelas yang beragam itu. Ada yang diperbuat dari porcelain, plastik, kaca dan kristal. Ada yang kelihatan biasa dan ada pula yang kelihatan sangat mahal. Professor itu mempersilahkan mereka menuang sendiri kopi tersebut.

Setelah semua anak didiknya mengambil kopi masing-masing, professor itu
berkata: “Mohon diperhatikan dengan teliti. Bukankah, semua cangkir dan gelas
yang cantik dan mahal telah diambil, dan menyisakan cangkir dan gelas yang
biasa dan kelihatan murah. Ini adalah keadaan yang sangat biasa, yaitu kita
menginginkan yang terbaik dalam hidup. Tetapi, tidakkah Anda semua menyadari, bahwa terletak pada cara pandang inilah, semua masalah dan ’stress’ yang menakutka n itu berpangkal.”

“Apa yang sebenarnya Anda perlukan adalah kopi, bukan wadahnya, tetapi
Anda semua lebih memperhatikan dan lebih tertarik untuk memilih wadah tercantik.dan termahal. Dan yang lebih mengherankan lagi adalah, Anda sibuk memperhatikan wadah yang telah diambil oleh orang lain.”

“Kehidupan adalah kopi. Jabatan, uang, dan kedudukan di dalam masyarakat adalah wadah tersebut. Wadah itu hanyalah alat untuk nenampung, dimana sesuatu yang akan ditampungnya adalah kehidupan itu sendiri. Kehidupan tidak berubah hanya karena alat tampungnya yang berubah.Kadangkala kita terlalu fokus kepada wadah yang kita pegang hingga kita gagal untuk menikmati kopinya. Dan yang lebih menyedihkan, Anda semua sibuk memperhatikan dan beriri hati atas wadah yang dipegang orang lain.”

“Nikmatilah kehidupan yang ada” Karena kebahagiaan itu sederhana dan harus diputuskan sekarang. Maka berbahagialah. Smoga keikhlasan anda bekerja hari ini bukanlah semata untuk mencari Cangkir yang gemerlap

Posted by diosdias under Kisah Inspiratif

Ingat Bebek ?

Ingat bebek? Ada seorang bocah laki-laki sedang berkunjung ke kakek dan neneknya dipertanian mereka.

Dia mendapat sebuah katapel untuk bermain-main di hutan. Dia berlatih dan berlatih tetapi tidak pernah berhasil mengenai sasaran. Dengan kesal dia kembali pulang untuk makan malam. Pada waktu pulang, dilihatnya bebek peliharaan neneknya. Masih dalam keadaan kesal, dibidiknya bebek itu dikepala, matilah si bebek. Dia terperanjat dan sedih. Dengan panik, disembunyikannya bangkai bebek didalam timbunan kayu, dilihatnya ada kakak perempuannya mengawasi. Sally melihat semuanya, tetapi tidak berkata apapun.

Setelah makan, nenek berkata, “Sally, cuci piring.” Tetapi Sally berkata, “Nenek, Johnny berkata bahwa dia ingin membantu didapur, bukankah demikian Johnny?” Dan Sally berbisik, “Ingat bebek?” Jadi Johnny mencuci piring.

Kemudian kakek menawarkan bila anak-anak mau pergi memancing, dan nenek berkata, “Maafkan, tetapi aku perlu Sally untuk membantu menyiapkan makanan.” Tetapi Sally tersenyum dan berkata, “Tidak apa-apa, karena Johnny memberitahu kalau ingin membantu.” Kembali dia berbisik, “Ingat bebek?” Jadi Sally pergi memancing dan Johnny tinggal dirumah.

Setelah beberapa hari Johnny mengerjakan tugas-tugasnya dan juga tugas-tugas Sally, akhirnya dia tidak dapat bertahan lagi. Ditemuinya nenek dan mengaku telah membunuh bebek neneknya dan meminta ampun. Nenek berlutut dan merangkulnya, katanya, “Sayangku, aku tahu. Tidakkah kau lihat, aku berdiri dijendela dan melihat semuanya. Karena aku mencintaimu, aku memaafkan. Hanya aku heran berapa lama engkau akan membiarkan Sally memanfaatkanmu.” Aku tidak tahu masa lalumu. Aku tidak tahu dosa apakah yang dilemparkan musuh kemukamu. Tetapi apapun itu, aku ingin memberitahu sesuatu. Tuhan juga selalu berdiri di’jendela’. Dan Dia melihat segalanya. Dan karena Dia mencintaimu, Dia akan mengampunimu bila engkau memintanya. Hanya Dia heran melihat berapa lama engkau membiarkan musuh memperbudakmu. Hal yang luar biasa adalah Dia tidak hanya mengampuni, tetapi Dia juga tidak mengingat-ingat lagi dosamu.”

Posted by diosdias under Kisah Inspiratif


Bagaimana Mengundurkan Diri dengan Professional

Ternyata banyak lho yang agak-agak nervous tentang bagaimana ya caranya bilang ke boss atau kalau kita mau mengundurkan diri?

Apalagi kalau anda ternyata sudah agak lama bekerja ditempat kerja itu, pasti dong kepikiran untuk mengundurkan diri dengan cara yang baik, elegan dan profesional serta meninggalkan kesan yang baik ditempat kerja yang lama.

Saran dibawah ini didapet dari pengalaman sendiri plus saya pelajari dari temen-temen yang mengundurkan diri ditambah sedikit-sedikit inspirasi dari browsing di internet:

  • Berikan surat pengunduran diri sesuai dengan peraturan perusahaan (biasanya 30 hari).

    Yang ini sih sudah pasti, karena anda pasti tidak mau kena sangsi karena melanggar kontrak yang sebelumnya sudah ditandatangani sewaktu baru masuk kerja.
    Beritahu atasan anda secara personal (kalau memungkinkan)

    Bisa dengan telepon atau beritahu langsung kepada atasan anda sebelum memberitahu rekan-rekan kerja yang lain. Anda pasti gak mau bikin bos tersinggung karena dia tau paling belakang..5.
  • Jangan takut atasan anda bersikap tidak professional

    Ini ni yang paling sering aku denger dari temen-temenku yang mau mengundurkan diri, tentang bagaimana reaksi atasan. Hmm, atasan kita sudah pasti professional kali ya (atau kit anggap saja begitu), jadi gak perlu takut. Atasan yang baik senang melihat bawahannya bisa meniti karir yang lebih baik, walaupun mungkin mereka sedikit kecewa karena pengunduran diri anda. Ucapkan terima kasih atas kesempatan belajar yang anda dapatkan yang mebuat anda bisa mendapatkan pekerjaan baru yang lebih baik.
  • Ucapkan terima kasih pada semua atasan anda dan juga rekan kerja

    Ya. Semua rekan kerja. Tanpa kecuali, walaupun ada rekan kerja yang anda benci dan anda sudah sangat gak sabar untuk segera berhenti dari tempat kerja karena dia. Anda akan membutuhkan referensi yang baik dari tempat kerja anda karenanya sangat tidak perlu untuk meninggalkan permusuhan di tempat yang lama.
justmegaz