Kamis, 26 Februari 2009

RAHASIA JAGO NEGO

Kesan Pertama Penting!

”Bagi saya, kesan pertama adalah segalanya. Hanya karena body language yang salah, kita bisa langsung 'disingkirkan' klien, tuh. Karena itu, penting banget menampilkan bahasa tubuh yang ramah dan terbuka. Biasanya saya menempatkan diri sebagai kawan atau rekan biar lebih akrab.


”Selama bekerja, saya pernah bertemu klien yang cerewet banget dan suka 'menekan'. Kelakuannya bikin saya suka senewen sendiri. Tapi jangan sampai perasaan takut kita terbaca oleh klien. Kuncinya: tetap tenang dan jaga intonasi bicara!

”Saya juga berpegang pada moto nothing is impossible. Semua tergantung kepada diri sendiri untuk menjadikan sesuatu yang nggak mungkin jadi mungkin. Persiapan sebelum ketemu klien—mulai dari materi, poin yang akan dibicarakan, sampai penampilan—juga penting. Menurut saya, tampil cantik bisa banget memompa kepercayaan diri.


”Kelebihan lain saya adalah bisa jadi pendengar yang baik. Saya sanggup menghadapi klien secerewet apapun dan betah diajak ngobrol. Tapi saya juga membatasi diri, kok. Pembicaraan akan saya potong dengan sopan jika sudah terlalu menyimpang dari konteks.”

Stefanie Kurniawati, sales support officer bank swasta


Jangan Menyimpang

”Dalam menghadapi klien reseh, kita harus tahu saat melawannya atau kapan harus mengalah. Kita kudu berjuang jika keinginan klien sudah menyimpang dari visi-misi perusahaan. Kan, kita bekerja untuk brand kantor, bukan untuk klien.

”Jika kendala negosiasi mentok soal rupiah, boleh, kok, kita berikan detailnya supaya klien tahu kenapa harganya tidak bisa turun lagi. Selama kita sabar dan tetap ingat client objective yang ingin dicapai, kita pasti jadi semakin handal.

”Saya, sih, nggak punya keahlian untuk melobi klien tertentu—semua sama saja. Saya akan membiarkan diri terbawa arus. Ketika sudah di hadapan klien, kita pasti akan tahu sendiri bagaimana harus bersikap. Let it flow aja!”

Leslie Maureen, account executive agensi iklan. CC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

justmegaz